Jakarta, Beritasatu.com – Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menarik buku pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII dan XI. Di buku itu disebutkan tentang iman Kristen tapi tidak sesuai dengan ajaran yang seharusnya.
MUKI telah menerima ratusan keluhan sekaligus permintaan dari berbagai organisasi dan umat Kristen untuk menindaklanjuti kasus terse- but. “Kami sudah menerima ratusan, bahkan mungkin ribuan, permintaan dari berbagai organisasi dan orang dari hasil pembicaraan kami lewat channel (YouTube) Tanpa Ragi.
Masyarakat meminta MUKI untuk menindaklanjuti bagaimana kalau MUKI menggugat negara berkaitan buku yang salah memberikan infor- masi tentang iman Kristen,” kata Sekjen MUKI Mawardin Zega saat dihubungi Beritasatu, Senin (1/3/2021)
Mawardin Zega mengatakan, sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang mewakili umat Kristen, MUKI akan mengambil dua langkah untuk mem- perjuangkan aspirasi umat.
Pertama, MUKI bersama Asosiasi Pendeta Indonesia akan mendatangi kantor Kemdikbud untuk melakukan klarifikasi sekaligus menyampaikan tuntutan pencabutan/penarikan buku pelajaran Agama Islam tersebut.
“Besok pagi sekitar pukul 11.00 WIB, MUKI dan Asosiasi Pendeta Indonesia akan menyampaikan permohonan itu (kepada Kemdikbud) sebagai tindak lanjut dari permintaan umat Kristen terhadap organisasi MUKI,” kata Mawardin.
Kedua, MUKI akan menindaklanjuti lebih jauh sesuai permintaan masya- rakat yaitu menggugat pemerintah. Namun, sebelumnya, MUKI akan menjalani dialog terlebih dulu termasuk klarifikasi dan berbagai cara advokasi lainnya.
“Ini sebagai pembelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam menerbitkan buku pendidikan agama yang becerita tentang ajaran atau kaidah agama lain,” ujar Mawardin.
Sebelumnya, MUKI mendapatkan laporan dari channel YouTube Tanpa Ragi tentang beredarnya buku "Agama Islam dan Budi Pekerti" kelas VIII dan XI yang berisikan penjelasan tentang keberadaan Kitab Injil. Menurut buku tersebut, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa Al-Masih pada permulaan abad 1 Masehi.
Kitab Injil disebut diwahyukan di daerah Yerusalem dan pada awalnya ditulis menggunakan bahasa Suryani. Kitab Injil menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa, yakni kaum Nasrani. Buku pelajaran tersebut juga menyebut kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran Kitab Taurat yang tidak sesuai zaman itu. Menurut buku"Agama Islam dan Budi Pekerti" kelas VIII dan XI, secara umum, Kitab Injil berisi tentang: Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa Al Masih, yaitu Nabi Muhammad SAW (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat).
Menurut buku itu, kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa Al-Masih. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah- perintah Allah SWT agar manusia mengesakan dan tidak menyekutu-k
(BERITA INI telah dimuat di BeritaSatu.com., 1 Maret 2021