Yogyakarta, Berita MUKI. Gagasan membangun kebersamaan melalui forum komunikasi antar Ormas (FORKOM ORMAS) di Daerah Istimewa Yogyakarta, disambut baik oleh semua perwakilan Ormas yang hadir dalam Pertemuan ramah-tamah purna bhakti kepala Badan Kesbangpol DIY, di Resto Bale Ayu, Jumat, 30/10/2020.
Dihadiri Kepala Badan Kesbangpol DIY, (Agung Supriyono, SH)., Kasub. Bidang Ormas, Badan Kesbangpol DIY,(Drs. Petrus Suwantaka, M. Si), dan Perwakilan Ormas dari DPW MUKI DIY., DPW JPKP DIY., LVRI DIY ., PCPI DIY, Trengginas DIY., DPD HIMNI DIY.
Kegiatan ini, di inisiasi bersama oleh Badan Kesbangpol dan dipersiapkan oleh Perwakilan DPW MUKI DIY (Yupiter Ome) dan DPW JPKP DIY ( Dwi Puji Astuti), dengan tujuan membangun komunikasi, solidaritas dan kebersamaan antar Ormas di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berkolaborasi dalam mendukung pembangunan Daerah dan menjaga kondusifitas Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus juga mohon saran dan masukan dari Bapak Agung Supriyono, SH, yang akan memasuki masa purna bhakti sebagai abdi negara.
Kepala Badan Kesbangpol DIY, Agung Supriyono, SH, dalam pemaparannya menyambut baik inisiasi kegiatan ini, karena hal ini merupakan bentuk kongkrit kebersamaan dan menunjukkan kebhinekaan, perbedaan agama, budaya dan latar belakang di tempat ini tidak menjadi masalah, karena bangsa Indonesia dilahirkan dengan latar belakang yang berbeda-beda, ini mendasari kita, berbeda tetapi satu, bersama bersinergi dan teposaliro, menunjukan keakraban yang begitu dalam, hal ini menunjukan persamaan tujuan, guyub rukun saling menghormati satu dengan yang lain,tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agung Supriyono,SH, sekaligus juga berpamitan kepada perwakilan Ormas yang hadir, bahwa mulai tanggal ( 1 /11) akan memasuki masa pensiun atau purna bhakti, Agung Supriyono, SH, menjadi Kepala Badan Kesbangpol DIY terlama sepanjang sejarah yaitu 7 tahun 8 bulan.
Wadah atau forum bersama yang akan dibangun diperlukan kesepakatan diawal, bentuknya tidak terstruktur hanya, sebagai forum koordinasi saja, sedangkan nomenklatur peran dan fungsinya akan kita diskusikan bersama, karena forum yang akan kita bangun ini terdiri dari berbagai ormas yang ada di DIY yang sangat Hiterogen, lintas suku, lintas agama, dan lain sebagainya, sehingga forum yang akan dibangun bersama nantinya harus memiliki kompetensi, memiliki peran yang lebih baik dan maksimal serta menghasilkan sesuatu yang spesifik, sehingga menjadi indah pada saatnya dan indah untuk semua.
Selain itu ada beberapa catatan khusus yang disampaikan oleh, Kepala Badan Kesbangpol DIY, yang akan memasuki masa purna bhakti awal nopember 2020, yang menerangkan bahwa, peran Ormas tidak untuk mengawasi jalannya Pemerintahan, karena dalam UU Ormas tidak ditemukan hal ini, Ormas bukan auditor, Ormas dalam UU nya tidak punya peran pengawasan atau menegur Pemerintah, tapi masyarakat punya kewenangan untuk ikut bersama – sama menilai baik buruknya pemerintah, melalui pembentukan regulasi sesuai UU Nomor 15/tahun 2019, tentang pembentukan perundang-undangan setelah publik hearing, perlu sosialisasi kepada masyarakat.
Tapi Ormas bisa melaporkan tindakan pemerintah yang keliru, terlebih bila hal itu menyangkut Hukum Pidana bukan delik aduan, artinya setiap orang punya hak untuk melaporkan, perbuatan jahat, pemufakatan jahat, tindakan jahat yang merugikan diri privat maupun publik, dan juga Ormas punya hak untuk melihat dukumen-dukumen yang ada kaitannya dengan besaran dana pembangunan, karena Dana Pembangunan Daerah dikeluarkan dalam bentuk Perda, dan Perda itu di publis dan pengesahannya melalui DPRD yang di Paripurnakan secara terbuka, sehingga bisa, di cermati, ujarnya.
Sementara itu, Kasub. Bidang Ormas, menyambut baik rencana untuk membentuk forum koordinasi antar Ormas di DIY ini, kami dari Badan Kesbangpol DIY akan mendukung dan memfasilitasi forum ini, pungkasnya.
Penulis/Editor: Yupiter Ome/Sekretaris DPW MUKI Yogyakarta
